Septikasari, Wendha. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournament) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Getaran dan Gelombang Kelas VIII-F SMP Negeri 1 Dongko Trenggalek Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Parno, M.Si, (II) Drs. Mudjihartono.

Kata kunci: TGT, aktivitas belajar, prestasi belajar

Observasi awal siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Dongko Trenggalek menunjukkan bahwa aktivitas dan prestasi belajar siswa rendah. Guru menerapkan pelajaran dengan metode ceramah. Dampak dari metode ceramah adalah siswa menjadi kurang aktif selama pembelajaran, dan tidak dapat melihat kejadian secara langsung sehingga tidak dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Aktivitas yang dimaksud meliputi aktivitas mengamati, aktivitas berbicara, aktivitas menulis, aktivitas motorik, dan aktivitas kejiwaan. Prestasi belajar siswa juga rendah. Hal ini dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar hanya 20 atau 50% dari jumlah siswa . Ketuntasan belajar siswa didasarkan pada SKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 60% dari jumlah siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas serta prestasi belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif dalam pebelajaran ini adalah model TGT (Teams Games Tournament). Pembelajaran kooperatif model TGT ini terdiri dari 5 tahapan yaitu tahap penyajian materi, diskusi kelompok, game,  turnamen dan penghargaan kelompok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Dongko Trenggalek yang terdiri dari 20 orang putri dan 20 orang putra. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas belajar siswa, instrumen tes dan catatan lapangan.

Keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I sebesar 83,43% (sangat baik) dan siklus II menjadi 98,44% (sangat baik) sehingga skor keterlaksanaannya meningkat sebesar 12,84%. Aktivitas belajar siswa siklus I sebesar 71,44 (cukup) dan siklus II sebesar 87,98% (baik) sehingga skor aktivitas mengalami peningkatan sebesar 16,54%. Prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 65% (cukup) dan siklus II 87,5% (baik) sehingga skor prestasi mengalami peningkatan sebesar 22,5%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa aktivitas dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan melalui penerapan pembelajaran kooperatif model TGT.

Loading