Dr. Cahyo Aji Hapsoro, M.Si.
Dr. Hari Wisodo, M.Si.
Dr. Herlin Pujiarti, M.Si.
[Tanggal Penulisan Artikel] 24 November 2021
Public Engagement/Pengabdian,
SDG : 4. Quality Education

Perkembangan permasalahan pendidikan yang kompleks membutuhkan jembatan yang utuh untuk menerapkan hasil riset pendidikan fisika mutakhir ke dalam lingkungan sekolah secara langsung. Peran lulusan sarjana pendidikan akhir-akhir ini sangat penting untuk menjembatani jarak tersebut. Namun lulusan sarjana masih memiliki bekal ilmu statistik yang terbatas serta kurangnya pemahaman tentang bidang penelitian di mana mereka terlibat. Melakukan penelitian saat pengerjaan skripsi hanya memerlukan waktu jangka pendek, tentu hal ini tidaklah cukup bagi siswa memperoleh hasil dari pengalaman penelitian mereka. Program KPL untuk terjun ke sekolah dan menerapkan apa yang dipelajari tidak berorientasi pada penelitian. Seharusnya mahasiswa dapat mempelajari banyak hal dan peka terhadap kondisi sekolah, di kelas khususnya saat pembelajaran fisika. Sehingga mereka dapat menyadari kebutuhan pembelajaran siswa, salah satu caranya adalah menjadi asisten peneliti.

Dengan mengikuti program asisten peneliti, mahasiswa akan mengalami penelitian otentik dengan mengambil kepemilikan atas suatu proyek sehingga dapat meningkatkan kualitas upaya penelitian mereka dan memfasilitasi hasil data yang layak untuk dipublikasikan. Selain itu, mereka akan cenderung termotivasi untuk segera menyelesaikan program akademik yang sedang ditempuh. Tidak hanya itu, dengan meningkatnya praktik penelitian sarjana akan memperluas pemahaman konseptual, mengkomunikasikan sifat sains, dan mempromosikan ketekunan dan identitas sains, serta persiapan karir, pendidikan pascasarjana dan kepercayaan diri mahasiswa. Dengan terjun lebih awal untuk menjadi asisten peneliti guru dalam mempelajari kondisi sekolah, calon guru akan cenderung bertahan sebagai guru professional bahkan hingga veteran.

Ditinjau di bidang yang lain, program asisten peneliti telah dilakukan untuk menyiapkan karir masa depan mahasiswa. Seperti pada pendidikan keperawatan, di mana calon perawat yang mengikuti program asisten peneliti memiliki minat dan terinspirasi untuk menjadi ilmuwan keperawatan karena hubungan dekat dengan mentor dan komunitas ilmuan perawat mereka, dan tentunya hal ini meningkatkan kapasitas penelitian. Sehingga jika kita tinjau pada bidang pendidikan, akan terbentuk komunitas pembelajaran professional antara mahasiswa calon guru dan guru yang dapat meningkatkan kemampuan sosial dan individu. Dengan melakukan secara langsung ke lapangan, mahasiswa calon guru akan mengenali lingkungan kerja masa depan sehingga akan meningkatkan minat untuk berkarir di sekolah.

Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan mulai pada tanggal 23 Juni 2021 hingga tanggal 15 November 2021 yang dimulai dari pendaftaran asisten, diskusi klub jurnal, melakukan survei awal, pembimbingan tahap 1 dan 2, pembimbingan tahap 3 dan 4, pembimbingan tahap 5 dan 6, penulisan laporan, survei akhir, hingga monitoring.

Program yang dilaksanakan ini merupakan bagian dari implementasi MBKM di masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah. Hal ini penting untuk dilakukan sebagai bagian dalam mewujudkan peran perguruan tinggi dalam pelaksanaan tri dharma. Program pendampingan yang dilakukan adalah untuk membantu guru IPA SMP dalam menyiapkan standar pencapaian lulusan secara baik dan benar sehingga mampu diajarkan dengan baik pula kepada siswa. Ini adalah salah satu upaya paling awal untuk menciptakan pembelajaran IPA tidak hanya mentransfer ilmu kepada siswa tetapi juga benar-benar memastikan bahwa siswa memahami apa yang telah dipelajari.

Loading