Rozaq, Mutrofin. 2009.  Perbedaan Prestasi Belajar Fisika antara Siswa yang Belajar dengan Metode Eksperimen Berbasis Konstruktivistik dan Siswa yang Belajar dengan Metode Eksperimen Terbimbing di Kelas X SMA PGRI 1 Lumajang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dra. Endang Purwaningsih, M.Si (II) Drs. Parno, M.Si.

Kata Kunci : metode eksperimen berbasis konstruktivistik, metode eksperimen

terbimbing, prestasi belajar fisika

Metode pembelajaran fisika yang digunakan di SMA PGRI 1 Lumajang selama ini masih kurang bervariasi dalam menjelaskan konsep-konsep fisika. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran fisika. Metode eksperimen pernah digunakan dalam pembelajaran fisika dengan jenis eksperimen terbimbing, dimana keaktifan dan kreativitas siswa dalam melakukan eksperimen kurang terpenuhi. Dari hasil observasi diketahui prestasi belajar fisika siswa masih rendah. Nilai rata-rata mata pelajaran fisika pada ulangan harian 1 pokok bahasan besaran dan satuan untuk kelas X-2 adalah 50.98 dan kelas X-4 adalah 51.26. Untuk itu dalam penelitian ini, pembelajaran fisika dilakukan dengan metode eksperimen berbasis konstruktivistik. Metode pembelajaran ini melibatkan siswa secara aktif selama proses belajar berlangsung. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi ide atau pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa sebelumnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah jenis rancangan penelitian eksperimen semu (quasi experiment), dengan desain penelitian pretest-posttest yang tak ekuivalent. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes prestasi belajar fisika. Instrumen prestasi belajar fisika berupa pretest dan posttest. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-2 dan X-4 SMA PGRI 1 Lumajang. Penelitian ini dilakukan pada semester gasal tahun pelajaran 2008/2009 antara bulan Oktober-November 2008.

Hasil penelitian dengan analisis uji-t menggunakan Independent Sample T-Test, diperoleh nilai Sig. (2-tailled) 0.043 < 0.05 t(5%). Hipotesis Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan prestasi belajar fisika antara siswa yang belajar dengan metode eksperimen berbasis konstruktivistik dan siswa yang belajar dengan metode eksperimen terbimbing. Nilai rata-rata prestasi belajar fisika (posttest) kelas eksperimen konstruktivis 67.87 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen terbimbing 58.11.

Loading