Imtihanah, Myristica Umanaaul. 2009. Penerapan Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology and Society) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thingking) Siswa di Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Malang. Skripsi, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Muhardjito, M.S., (II) Sulur, M.Si., M.T.D.

Kata kunci : Pembelajaran Fisika, pendekatan SETS (science, environment, technology and society), kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thingking), sekolah bertaraf internasional (SBI)

SMA Negeri 3 Malang merupakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang bertujuan menghasilkan lulusan unggul dan dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Mengacu pada kondisi sekolah serta kurikulum yang dipakai yang telah disesuaikan dengan peraturan pemerintah secara nasional serta tuntutan pengakuan secara internasional sebagai sekolah berstatus RSBI, perlu diterapkan pembelajaran yang sesuai dengan potensi dan kondisi sekolah serta berbagai elemen di dalamnya. Pembelajaran dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) yang diterapkan dalam pembelajaran Fisika sangat cocok dengan situasi sekolah, apalagi MIPA terutama Fisika telah masuk dalam KTSP adaptif Cambridge Curriculum by subject.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran Fisika topik fluida dinamika dengan pendekatan SETS untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat langsung dalam proses, pelaksanaan, analisis, dan pelaporan hasil penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Malang terhadap 32 siswa pada tanggal 9 Februari – 2 April 2009, yang di mulai dari tahap observasi awal hingga pelaksanaan. Pembelajaran ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada pelaksanaan pembelajaran digunakan model Learning Cycle yang terdiri dari 5 tahap yaitu engagement (pendahuluan), explorasi (menggali pengetahuan), explanation (penjelasan konsep), elaboration (penerapan konsep) dan evaluation (evaluasi/penilaian). Data diperoleh dari catatan lapangan, observasi, tes akhir siklus dan wawancara respon siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan (1) keterlaksanaan penerapan pembelajaran Fisika dengan pendekatan SETS mengalami peningkatan dari 76,79% pada siklus I ke 91,25% pada siklus II dengan peningkatan sebesar 14,46%, peningkatan keterlaksanaan ini membuktikan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan SETS perlu latihan dan pembiasaan diri baik dari guru maupun siswa, (2) aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I 85,11% ke siklus II 92,22% dengan peningkatan sebesar 7,11% karena siswa termotivasi dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan SETS,            (3) Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa mengalami peningkatan 30%, dari siklus I 50% ke siklus II 80% yang ditunjukkan dengan peningkatan tingkat kompetensi kognitif dan kemampuan menganalisis masalah, kemampuan menganalisis masalah yang tinggi setelah menerapkan pembelajaran dengan pendekatan SETS, hasil belajar siswa juga meningkat 9,37%, dari siklus I 78,13% ke siklus II 87,5% yang ditunjukkan dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan penerapan pembelajaran dengan pendekatan SETS ini dapat diterapkan pada materi pelajaran sains yang lain dan pada kondisi sekolah yang berbeda. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan SETS diperlukan manajerial waktu yang baik agar hasil pembelajarannya optimal.

Loading