Departemen Fisika
Dr. Robi Kurniawan, M.Si
Joko Utomo, S.Si, M.Sc
Bakhrul Rizky Kurniawan, S.Pd., M.Pd
21 November 2021
Public Engagement/Pengabdian,
SDG: 4. Quality Education

Salah satunya kegiatan yang penting pada pembelajaran adalah evaluasi. Ada tiga manfaat evaluasi proses pembelajaran yaitu memahami sesuatu, membuat keputusan, dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Seorang pendidik membutuhkan berbagai informasi tentang sesuatu agar proses pembelajaran yang akan dilakukan berjalan optimal. Contohnya adalah seorang pendidik membutuhkan informasi tentang calon anak didik yang akan diajarnya, agar ia mampu menentukan entry behavior yang dimiliki peserta atau hal-hal lain secara tepat. Jika kegiatan assessment tidak terlaksana maka pada pertemuan selanjutnya guru akan terus melanjutkan materi tanpa ada pembenaran pemahaman atau penguatan materi pada sebagian materi yang dianggap kurang dipahami oleh peserta didik.

Dengan diwajibkannya kegiatan assessment, guru dituntut untuk selalu memberi tugas sebagai salah satu cara untuk melakukan assessment tersebut. Tugas tersebut umumnya diambil dari LKS yang terkadang soal evaluasi tidak sesuai dengan KD yang dikembangkan. Namun, konsekuensi dari kegiatan penugasan yang banyak dan model pembelajaran ceramah berpotensi menyebabkan pengurangan antusiasme siswa karena penilaian dilakukan dalam waktu yang lama dan kurangnya interaksi antara guru dan siswa. Dari permasalahan ini guru perlu efisiensi waktu assessment, khususnya pada tes formatif serta perlu memacu antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran melalui kegiatan yang lebih interaktif. Tes formatif ini merupakan tes yang dilakukan untuk mendiagnosa hasil pembelajaran peserta didik. Metode pengujian berbasis online dapat membuat pengolahan dan pencatatan nilai menjadi lebih mudah baik untuk peserta ujian maupun untuk instruktur. Seseorang yang telah mengikuti ujian dapat memperoleh nilai secara cepat, dan instruktur tidak perlu melakukan perhitungan nilai secara manual karena komputer telah melakukannya secara otomatis. Efisiensi waktu dalam pelaksanaan tes formatif dapat dilakukan dengan online yang memanfaatkan android sebagai alatnya, sehingga hasil dari tes ini memberikan analisis hasil belajar. Aplikasi–aplikasi assessment yang telah banyak tersedia di Play Store, dapat mempermudah peserta didik dalam penggunaannya. Contoh aplikasi assessment yang digunakan adalah Kahoot dan Quizizz.

Berlandaskan pada situasi dan kondisi di atas, maka sangat diperlukan pemahaman pendidik dalam penggunaan android dan manajemen kelas pada pelaksanaan pembelajaran dan assessment. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan di MTs Miftahul Huda Tuban, Jawa Timur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan memberikan pelatihan, pengalaman bagi guru di MTs Miftahul Huda Tuban dalam manajemen pembelajaran berbasis online sebagai strategi pelaksanaan pembelajaran selama masa pandemi COVID-19 serta dapat dimanfaatkan selanjutnya sebagai metode blended learning, yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan online sebagai upaya orientasi pembelajaran ke arah era revolusi industri 4.0.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebanyak 2 tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 Oktober 2021 yang bertempat di MGMP Kabupaten Trenggalek (SMA Negeri 2 Trenggalek) dengan agenda: (1) penyampaian materi pembelajaran Fisika, (2) pembekalan materi tentang pembelajaran online, (3) pembekalan materi tentang teori praktikum dan pengenalan PhET dan Moodle (4) diskusi dan tanya jawab. Selanjutnya guru melakukan pengembangan kelas praktikum online. Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan cara pembuatan kelas dan konten praktikum dari kelas 10 sampai kelas 12 di Moodle. Konsultasi antara peserta dengan pendamping (dosen) dilakukan secara daring (dalam jaringan). Tahap kedua dilaksanakan secara online untuk mengembangkan kelas online di Moodle dan action class dan finalisasi pembelajaran online.

Berdasarkan hasil survei awal, diketahui bahwa guru di MTs Miftahul Huda Tuban belum memanfaatkan Learning Management System (LMS) dalam pelaksanaan pembelajarannya. Pemberian materi dilakukan melalui lebih dari 1 aplikasi, sebagai contoh: diskusi melalui WA, pemberian materi melalui Youtube dan WA, pemberian tugas dan penilaian melalui Google Form. Dari pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan, diperlukan manajemen pembelajaran dalam 1 sistem, di mana diskusi, pemberian materi, penugasan dan penilaian dapat dilakukan dalam 1 sistem.

Persiapan bahan pembelajaran melalui pelatihan/workshop oleh masing-masing guru dapat dimanfaatkan dalam persiapan kegiatan pembelajaran di MTs Miftahul Huda Tuban pada semester depan. Pada kegiatan pelatihan, peserta (guru) dilatih dan dibimbing untuk membuat kelas online baru, menambahkan materi ajar untuk berbagai sumber (File, PPT, Video), pembuatan forum diskusi, pembuatan kuis, dan penilaian. Dari hasil ini, kegiatan lebih lanjut dapat dirancang untuk mengembangkan strategi pembelajaran secara online ataupun hybrid sehingga dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran pada masa pandemi COVID-19 dan era revolusi industri 4.0.

Loading