0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id
Wijayanti, Ayu Siska. 2009. Simulasi Pertumbuhan Kota Menggunakan Cellular Automata. Skripsi, Program Studi Fisika, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Johanis A. Rampisela, M.S, (II) Dr. Muhardjito, M.S.

Kata Kunci: Pertumbuhan Kota, Cellular Automata, Simulasi

Kota sebagai tempat berbagai macam kegiatan dan tempat perpindahan penduduk, akan selalu mengalami pertumbuhan baik lambat maupun cepat. Kota merupakan titik mula pertumbuhan, dan pertumbuhan tersebut akan menjalar melalui pusat-pusat pertumbuhan lainnya. Bertitik tolak dari pernyataan di atas maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan kota merupakan wujud pencapaian sasaran pengembangan wilayah, di mana munculnya kota-kota seperti kota kecamatan sebagai pusat pengembangan regional akan mendorong perkembangan desa-desa di sekitarnya, yang tercermin dari pola pemasaran dan distribusi yang lebih mudah.

Simulasi pertumbuhan kota sudah pernah dilakukan oleh Antonia Mavroudi menggunakan model cellular automata. Simulasi pertumbuhan kota digunakan untuk memprediksi masa depan bentuk kota. Simulasi ini mengevaluasi jumlah dari  parameter kota termasuk ukuran dan bentuk dari tetangga di samping mencoba tipe-tipe batasan yang berbeda pada simulasi pertumbuhan kota. Skripsi ini merupakan pengembangan  dari simulasi yang pernah dilakukan oleh Antonia Mavroudi. Program simulasi pada skripsi ini dilengkapi dengan tampilan perbandingan frekuensi keadaan sel pemukiman dan sel perkotaan, memberikan kondisi awal berupa komponen kota pada kisi, dan juga tampilan kota yang menggabungkan sel pemukiman dan sel daerah bebas.

Aturan utama simulasi pertumbuhan kota ada 3 tahap yaitu tahap aturan keadaan awal, tahap aturan kondisi awal, dan tahap aturan proses. Pada tahap aturan proses dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap pertama memeriksa warna 8 tetangga (bentuk Moore) terdekat, tahap kedua yaitu tahap untuk mengubah sel yang memeriksa karena pengaruh warna tetangga, tahap ketiga adalah tahap pertumbuhan kota yang mana pada simulasi digambarkan oleh sel pemukiman dan sel pertokoan.

Hasil simulasi menunjukkan bahwa frekuensi perbandingan daerah pemukiman dan daerah bisnis dapat mempengaruhi keadaan awal sel dan luas pertumbuhan kedua daerah tersebut. Luas pertumbuhan kota sama dengan luas pertumbuhan pemukiman dan daerah bisnis. Hasil simulasi gambar peta Malang yang diperoleh hampir sama dengan gambar peta Malang tahun 2004 yang sebenarnya.  Pada hasil simulasi ada beberapa daerah  yang berubah seperti daerah bebas berubah menjadi MATOS dan MOG, pertanian berubah menjadi Poltek Malang dan daerah yang tetap antara lain stadion Malang dan Alun-alun Malang. Hasil itu menunjukkan adanya pertumbuhan kota Malang.