0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id

Astuti, Ika yuni. 2011. Pengaruh Ukuran Partikel Bahan Penyusun dan Suhu Sintering pada Keramik Berpori dengan Bahan Aditif Karbon Sekam Padi terhadap Kuat Tekan, Porositas,dan Mikrostruktur. Skripsi. Program Studi Fisika. Jurusan Fisika  FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Yudyanto, M.Si, (2) Dra. Chusnana Insaf  Yogihati,  M.Si.

Kata Kunci: Keramik Berpori, karbon sekam padi,  sintering, kuat tekan, porositas, mikrostruktur

Telah dilakukan penelitian tentang keramik berpori. Keramik berpori merupakan keramik yang dapat dimanfaatkan sebagai filter gas buang atau filter air, katalisator, dan lainnya.Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh besar butiran bahan penyusun dan suhu sintering terhadap nilai porositas, nilai kuat tekan, dan mikrostruktur pada bahan keramik dengan bahan aditif sekam padi. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah eksperimen murni. Pembuatan keramik berpori dilakukan dengan metode diepressing, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mencampur bahan dasar kemudian mencetak dan mengpresnya. Bahan keramik yang digunakan dengan komposisi feldspar 20%, kaolin 30%,  clay 15%, serta kuarsa 20%.

Bahan-bahan tersebut ditambah dengan bahan aditif sekam padi sebanyak 15%. Kemudian proses sintering dilakukan dengan menggunakan variasi suhu 1000 °C, 1100 °C, dan 1250°C. Setelah jadi, sampel kemudian dikarakterisasi dengan uji kuat tekanmenggunakan alat uji kuat tekan (Compressive Strength Machine) yang dilanjutkan dengan menguji porositas dengan menggunakan metode porositas semu. Sampel yang sudah diuji kuat tekannya kemudian diambil sampel yang memiliki nilai kuat tekan  tertinggi dan terendah untuk diuji mikrostrukturnya. Pengujian mikrostruktur dilakukan dengan menggunakan SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan empat hal. Pertama, semakin besar suhu sintering, nilai porositasnya semakin kecil sedangkan pada  nilai kuat tekan semakin besar. Kedua, semakin kecil ukuran partikel bahan penyusun, nilai kuat tekan  semakin tinggi dan nilai porositas  semakin kecil. Ketiga, nilai kuat tekan cenderung naik apabila pada mikrostruktur jumlah pori-pori yang muncul semakin berkurang. Keempat, ukuran partikel bahan penyusun terbaik pada penelitian ini adalah dengan menggunakan 120 Mess.