0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id

Luthfin, Ahmad. 2009. Penerapan Model Inkuiri Induktif dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Ardjuna Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Fisika  FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Eddy Supramono. (II) Drs. Subani

Kata Kunci: Inkuiri induktif,  Kontekstual,  keterampilan proses, prestasi belajar

Perkembangan teknologi dan pengetahuan itu menuntut penggantian kurikulum yang terdahulu dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ). KTSP diberlakukan di SMA Ardjuna akan tetapi pembelajaran fisika disana mengutamakan model ceramah. Hal tersebut menjadikan siswa jenuh dan konsentrasi belajarnya berkurang sehingga prestasi belajar dan keterampilan proses siswa rendah. Hakekat Pembelajaran dalam KTSP menuntut siswa untuk mengembangkan kemampuan ketrampilan proses. Tampak siswa kelas X SMA Ardjuna Malang  prestasi belajarany rendah dibawah 5 dan salah dalam mengoprasikan dan memegang ala, hal ini menunjukkan keterampilan prosesnya masih renda. Sehingga perlu dilakukan pembelajaran yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif yakni model pembelajaran inkuiri induktif dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan ketrampilan proses dan prestasi belajar siswa. Tujuan pada penelitian adalah untuk mengetahui penerapan model inkuiri induktif untuk meningkakan ketrampilan proses dan prestasi belajar serta untuk mengetahui besarnya peningkatan ketrampilan proses dan prestasi belajar siswa kelas X SMA Ardjuna Malang

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Model pembelajaran ini dilakukan dua siklus dengan siklus pertama dilakukan pada bahasan Asas Black dengan durasi waktu 4×45 menit untuk dua kali pertemuan.  Siklus II dilakukan pada bahasan perpindahan kalor dengan lama pembelajaran 4×45 menit untuk dua kali pertemuan.

Keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I 64% meningkat menjadi 92% pada siklus II. Berdasarkan data hasil observasi didapatkan skor ketercapaian keterampilan proses 55% pada siklus I dan meningkat menjadi 88% pada siklus II. Berdasarkan skor tersebut dapat diperoleh besarnya peningkatan ketrampilan proses dari siklus I sampai siklus II sebesar 29%. Persentase siswa yang mencapai SKM untuk 47% pada siklus I dan meningkat menjadi 80% pada siklus II. Berdasarkan data tersebut tampak peningkatan pada prestasi belajar siswa dari siklus I sampai  siklus II  besarnya peningkatannya adalah 33%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model inkuiri induktif dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan ketrampilan proses dan prestasi belajar siswa kelas X SMA Ardjuna Malang.