0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Dosen Departemen Fisika Universitas Negeri Malang (UM), Dr. Sujito, M.Si berhasil mengembangkan prototipe inovatif untuk pembelajaran fisika yang mengintegrasikan teknologi modern dengan praktik nyata. Prototipe ini, yang dikenal sebagai bifocal modelling, bertujuan untuk memfasilitasi pemahaman siswa terhadap konsep-konsep fisika melalui pengalaman langsung dan analisis data yang akurat.

Prototipe ini menggabungkan fenomena fisika dengan alat sensor canggih dan aplikasi mobile, sehingga siswa dapat mengamati dan menganalisis data secara real-time. “Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga dapat melakukan eksperimen yang relevan dengan kehidupan sehari-hari,” ungkap Dr. Sujito. Ia menambahkan bahwa pengalaman langsung ini diharapkan mampu meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap fisika, yang sering kali dianggap sulit dan membingungkan.

Peluncuran prototipe ini dilakukan di kampus UM yang dihadiri oleh akademisi, mahasiswa, dan praktisi pendidikan dari berbagai kalangan. Dr. Sujito menjelaskan bagaimana teknologi Internet of Things (IoT) berperan penting dalam menghubungkan berbagai perangkat dan sensor, sehingga data dapat dikumpulkan dan dianalisis secara efisien. “Kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan menyenangkan, di mana siswa bisa belajar sambil bereksperimen,” jelasnya.

Inovasi ini mendapatkan respons positif dari peserta seminar. Beberapa guru dan dosen mengungkapkan antusiasme mereka untuk menerapkan metode ini dalam pengajaran di kelas. “Pendekatan seperti ini sangat relevan, terutama untuk generasi muda yang tumbuh dalam era teknologi. Ini bisa menjadi cara yang efektif untuk menarik perhatian siswa,” kata salah satu peserta.

Dengan terbentuknya prototipe bifocal modelling ini, Dr. Sujito berharap dapat menginspirasi lebih banyak pendidik untuk mengadopsi metode pembelajaran yang lebih inovatif. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan sektor industri untuk menciptakan solusi pendidikan yang lebih baik di tengah tantangan global.

“Kami ingin agar fisika tidak hanya dipahami sebagai pelajaran, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari yang menarik dan bermanfaat,” pungkasnya. Dengan langkah ini, diharapkan pendidikan fisika di Indonesia bisa lebih menarik dan relevan, serta mampu mempersiapkan generasi masa depan yang lebih siap menghadapi tantangan abad 21 khususnya di era digital.

Untuk lebih jelas mengenai karya yang dibuat, video karya dapat dilihat pada video ini.