Adiekawati, Selly. 2012. Sintesis Partikel Nano Cu-logam dengan Metode Elektrolisis pada Berbagai Elektroda serta Karakterisasi Kristalinitas dan Mikrostruktur. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Markus Diantoro, M.Si., (II) Nandang Mufti, S.Si, M.T, Ph.D.

Kata Kunci: partikel nano Cu-logam, elektrolisis, variasi elektroda, XRD

Partikel nano berbasis tembaga telah banyak disintesis. Selain itu senyawa ini menjadi perhatian menarik karena sifat physicochemical yang dimilikinya. Sintesis partikel dalam ukuran nano tembaga logam menjadi tantangan tersendiri karena tembaga dalam ukuran nano sangat mudah teroksidasi. Dalam sintesis partikel nano, faktor yang terpenting adalah mengontrol ukuran partikel, bentuk dan morfologinya. Karakteristik partikel nano logam seperti optik, listrik, magnetik, katalis, dan biologi erat hubungannya dan bergantung dengan ukuran, bentuk, dan komposisi kimia. Kebanyakan dari sintesis partikel nano logam yang sudah ada sangat rumit, memerlukan peralatan yang spesifik dan hanya diproduksi dalam jumlah kecil. Pada penelitian ini partikel nano Cu-logam disintesis dengan metode elektrolisis. Keuntungan dari metode ini adalah tidak adanya katalis, template, bebas racun, murah, produktivitas tinggi, dan merupakan suatu tahapan yang mudah serta umum untuk menghasilkan logam atau oksida logam dalam struktur nano dengan kehadiran medan listrik.

Proses sintesis dimulai dengan melarutkan CuSO4 dengan DI water. Elektrolisis divariasi dalam beberapa jenis elektroda yaitu Cu, C-grafit, dan Zn. Proses elektrolisis dilakukan pada tegangan 15 V. Hasil endapan dikeringkan pada suhu 60oC – 100oC. Karakterisasi struktur kristal sampel menggunakan XRD. Pembentukan fase diidentifikasi dengan PCW dan pengukuran butir kristal dengan persamaan Scherrer. Morfologi dari sampel dilihat menggunakan SEM.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terbentuk fase Cu-logam dengan ukuran butir berkisar antara 28-32 nm. Hasil analisis dengan PCW menunjukkan bahwa terdapat fase impuritas Cu2O dalam setiap sampel. Semakin reaktif elektroda yang digunakan dan semakin baik fase Cu-logam yang terbentuk ukuran kristal semakin kecil. Mikrostruktur menunjukkan sampel dalam bentuk polikristal.

Loading