Astuti, Puji. 2009. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 19 Malang Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Subani, (2) Drs.Parno, M.Si

Kata kunci: pembelajaran berbasis masalah, kemampuan berpikir kreatif, prestasi belajar fisika

Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas VIII-C SMPN 19 Malang menunjukan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa masih kurang dalam hal kelancaran, keluwesan, keaslian dan kerincian, dengan persentase rata-rata sebesar 52,08 %. Prestasi belajar fisika siswa yang masih di bawah standar KKM adalah sebesar 65%. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir kreatif dan meningkatkan prestasi belajar fisika siswa, yaitu model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa menjadi ≥60% dan prestasi belajar fisika siswa menjadi ≥75%.

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yang terdiri atas dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-C SMPN 19 Malang dengan jumlah 30 siswa. Pokok bahasan yang digunakan pada penelitian ini adalah pesawat sederhana dan tekanan. Instrumen penelitian berupa RPP, LKS, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah, catatan lapangan, tes kemampuan berpikir kreatif dan tes prestasi belajar. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata persentase kemampuan berpikir kreatif dari 52,08% pada observasi awal meningkat menjadi 52,90% pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 60,82%. Prestasi belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 70%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 83,33%. Mengenai keterlaksanaan pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah, dapat dikatakan bahwa dalam setiap siklusnya terjadi peningkatan yaitu dari 95 % meningkat menjadi 100%.

Loading