0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id

Prasetyo, Wisnu. 2011. Analisis Karakteristik Tegangan Keluaran Sistem Pengukur Kadar Hemoglobin Dalam Darah Non Invasive Dengan Metode Sistem Pakar. Skripsi, Program Studi Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Sutrisno, M.T (2) Drs. Yoyok Adisetio Laksono, M.Si

Kata Kunci: Non-Invasive, Hemoglobin (Hb), Metode Sistem Pakar.

Hemoglobin adalah molekul utama dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi, jadi tingkatan merah pada darah tergantung pada jumlah hemoglobin pada darah. Pada umumnya pengukuran kadar Hb dilakukan di laboratorium patologi klinis dengan cara mengambil sampel darah pasien kemudian digunakan alat Hbmeter untuk mengetahui kadar Hb nya. Pengambilan sampel darah pasien dilakukan dengan melukai salah satu jari pasien. Hasil dari pengukuran HB dicatat ,dikumpulkan, dan direkapitulasi di komputer tiap sore. Proses yang demikian itu sudah cepat tapi menyebabkan rasa sakit karena pengambilan sampel dilakukan dengan cara dilukai (invasive). Proses pencatatan, pengumpulan, dan rekapitulasi menyebabkan pekerjaan pengukuran HB kurang efektif dan efesien.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik tegangan keluaran sistem pengukur kadar hb dalam darah non invasive dengan metode sistem pakar. Metode pengukuran ini menggunakan 3 sinar LED yang dilewatkan daerah telinga yang tidak bertulang. Sinar akan diserap oleh darah tergantung kosentrasi darah (kepekatan darah), dengan mengetahui intensitas sinar yang diserap oleh darah dapat diketahui pula konsentrasi hemoglobin dalam darah. Sinar yang melewati telinga akan ditangkap oleh 3 photodioda. Intensitas cahaya oleh photodioda akan  dirubah menjadi tegangan, besar tegangan yang dikeluarkan photodioda tergantung besar intensitas cahaya yang ditangkap (intensitas cahaya dan besar tegangan berbanding lurus). Keluaran dari photodioda merupakan data analog dan diubah oleh analog digital converter (ADC) menjadi data digital. Data digital akan dikirim dengan komunikasi USB ke laptop, di laptop data dikonversi dari biner ke desimal oleh sofware Hb, jadi data yang terbaca merupakan tegangan keluaran dari 3 photodioda. Pada tampilan program tiap sensor (3 photodioda) akan mengukur dari detik pertama sampai detik ke lima. Data yang diambil akan disimpan di database dan dapat diubah ke excel untuk keperluan analisis.

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan pengujian di PMI. Sebelum pengambilan data, akan diselidiki terlebih dahulu waktu kestabilan alat. Pada saat tertentu, alat akan mencapai kestabilan yang ditunjukkan oleh hubungan antara waktu dengan keluaran ADC. Dari penelitian yang dilakukan waktu yang diperlukan agar alat stabil adalah 35 s. Data akan diambil setelah 35 s sampai detik kelima, data yang diperoleh akan digolongankan berdasarkan karakteristik warna kulit dan jenis sensor. Data dikodekan dengan angka agar mempermudah saat penggolongan. Warna kulit sawo matang/coklat dikodekan 0, kuning langsat dikodekan 1, putih dikodekan 2, dan hitam dikodekan 3. Sensor pertama merupakan photodioda yang menangkap cahaya LED warna biru yang  dikodekan 1, sensor kedua merupakan photodioda yang menangkap cahaya LED warna merah yang  dikodekan 2, dan sensor ketiga merupakan photodioda yang menangkap cahaya LED warna putih yang  dikodekan 3. Data yang sudah digolongkan dicari rata-ratanya.

Dari penelitian diperoleh karakteristik tegangan keluaran sistem pengukur kadar hb dalam darah non invasive dengan metode sistem pakar:

y01 = -0,042x + 0,805;

y02 = -0,090x + 1,880;

y03 = -0,119x + 2,450;

y11 = -0,099x + 1,902;

y12 = -0,178x + 3,519;

y13 = -0,317x + 5,989;

dengan:

x     = HB invasive (gr/dL)

y01 = Tegangan keluaran rata-rata sistem pengukur hemoglobin non invasive pada laki-laki (kulit sawo matang, sensor 1) (Volt)

y02 = Tegangan keluaran rata-rata sistem pengukur hemoglobin non invasive pada laki-laki (kulit sawo matang, sensor 2) (Volt)

y03 = Tegangan keluaran rata-rata sistem pengukur hemoglobin non invasive pada laki-laki (kulit sawo matang, sensor 3) (Volt)

y11 = Tegangan keluaran rata-rata sistem pengukur hemoglobin non invasive pada laki-laki (kulit kuning langsat, sensor 1) (Volt)

y12  = Keluaran rata-rata sistem pengukur hemoglobin non invasive pada laki-laki (kulit kuning langsat, sensor 2) (Volt)

y13  = Tegangan keluaran rata-rata sistem pengukur hemoglobin non invasive pada laki-laki (kulit kuning langsat, sensor 3) (Volt)