Haq, Almaidatul. 2011. Pengembangan Butir Tes Pilihan Ganda Distraktor Bermakna untuk Mendeteksi Miskonsepsi Getaran dan Gelombang pada Mahasiswa Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Sentot Kusairi, M.Si., (II) Drs. Mudjihartono.
Kata Kunci : butir tes pilihan ganda distraktor bermakna, miskonsepsi, getaran dan gelombang.
Miskonsepsi merupakan pertentangan konsepsi seseorang dengan konsepsi ilmuwan yang telah diyakini kebenarannya. Miskonsepsi disebabkan karena ada-nya faktor internal dari dalam diri mahasiswa dan eksternal baik dari segi dosen maupun bahan ajar yang digunakan. Miskonsepsi jika tidak segera diatasi maka akan berdampak buruk bagi pemahaman konsep-konsep fisika mahasiswa ke depannya dan akan menimbulkan kesulitan-kesulitan belajar fisika. Mengingat mahasiswa jurusan fisika khususnya program studi pendidikan fisika, sudah seha-rusnya dapat menguasai konsep-konsep tersebut dengan benar. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan dalam merancang produk ini bertujuan untuk men-deteksi miskonsepsi mahasiswa dan juga untuk mendeskripsikan kelayakan pro-duk yang dihasilkan.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengembangan yang me-liputi: tahap pendahuluan, perencanaan, pengembangan produk awal, uji lapangan awal dan revisi produk akhir. Penelitian ini menggunakan teknik analisis validasi isi dan analisis program AAFF. Kegiatan validasi dilaksanakan oleh validator dari pihak dosen sebagai ahli materi dan ahli penilaian. Pengumpulan data dilakukan dengan meggunakan angket yang disertai rubrik penilaian, soal uraian dan soal pilihan ganda yang dihasilkan. Jenis data penelitian meliputi data kuantitatif dan kualitatif.
Produk akhir penelitian ini adalah butir pilihan ganda distraktor bermakna sebagai alat pendeteksi miskonsepsi yang dikembangkan berdasarkan soal uraian yang telah diujikan sebelumnya dan berdasarkan deskripsi jawaban soal uraian. Butir tes ini memiliki empat alternatif jawaban yang memiliki deskripsi berbeda. Setiap deskripsi diberi tanda level 1, 2, 3, dan 4. Berdasarkan hasil analisis, pro-duk yang dihasilkan sudah memenuhi kriteria layak, namun masih perlu ada revisi berdasarkan saran, kritik dan tanggapan dari validator. Produk yang dihasilkan mampu membedakan mahasiswa yang miskonsepsi dan yang tidak miskonsepsi. Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada 58 mahasiswa, mahasiswa yang tidak mengalami miskonsepsi (memenuhi deskripsi level 4) mencapai prosentase 39 %. Prosentase mahasiswa yang mengalami miskonsepsi 61 % yaitu 21,37 % mengalami miskonsepsi pada level tiga, 18,32 % pada level dua, dan 21, 3 % pada level 1.