Lutfi, Akhmad  Athar. 2010. Pengaruh  variasi doping Aluminium  dan suhu pemanasan terhadap dielektrisitas dan kekerasan ilmenit  alam dengan metode High Energy Milling (HEM). Skripsi. Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Markus Diantoro, M.Si, (2) Ahmad Taufiq, S.Pd, M.Si.

Kata Kunci : HEM , dielektrisitas, kekerasan, suhu pemanasan, ilmenit

Ilmenit adalah besi titananat yang memiliki komposisi FeO.TiO2 dengan formula FeTiO3. Kristal ilmenit pertama kali diteliti di pegunungan Ilmen di negara Rusia, dan dari istilah nama ilmenit diperoleh. Titanium merupakan  peringkat ke 9 dari mineral yang melimpah di bumi,  Ilmenit  termasuk  dalam klas: oxide dan hydroxide, grup: hematite, subgrup: ilmenite. Hematit, ilmenit, and corundum memiliki struktur yang sama dan termasuk di dalam grup hematite dengan rumus umum A2O3. Secara teori ilmenit mengandung 31.6% titanium (setara dengan 52.67% TiO2), 36.8% besi dan oksigen yang seimbang. Magnesium, seng, dan mangan  dapat  menggantikan posisi Fe dalam struktur ilmenit. Ilmenit adalah salah satu mineral yang digunakan untuk bijih titanium dan besi. Titanium yang dihasilkan dari ilmenit  digunakan untuk industri logam, baja, logam campuran, rangka mobil dan pesawat.

Telah disintesis material ilmenit alam dari Bangka menggunakan metode HEM  yang didoping dengan logam Aluminium. HEM  yang digunakan mempunyai putaran 1200 rpm dan frekuensi 40.8 Hz. Komposisi kandungan Aluminium yang digunakan adalah 3%, 5%, dan 7%. Lama  waktu  penggerusan  HEM  selama 5 jam dengan variasi suhu pemanasan  600, 800, 1000 oC. Sampel yang analisis berbentuk pelet yang dikompaksi dengan tekanan 90 kgf. Uji keras yang digunakan adalah Vickers Hardness  Testing dengan ujung indenter berbentuk piramida,  beban yang digunakan 0.2 kg.  Dari hasil uji keras diperoleh hasil bahwa pada suhu 600 oC nilai kekerasan mengalami kenaikan mulai dari komposisi 3% sampai 7%. Pada  suhu  800 oC nilai kekerasan mengalami peningkatan. Tetapi pada suhu 1000 oC, komposisi 3% memiliki nilai kekerasan tertinggi dari suhu yang lain dan pada komposisi 5% dan 7% mengalami penurunan. Dielektriritas ilmenit yang didoping Al mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya komposisi doping Al. Analisis fase menggunakan High Score Plus menunjukan bahwa setelah digerus menggunakan HEM banyak fase baru  yang muncul. HEM dapat memecah fase ilmenit menjadi paling sedikit 5 fase baru.

Loading