0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id

Suryani, Ika. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training (Pelatihan Inkuiri) terhadap Hasil Belajar dan Perhatian Siswa pada Mata Pelajaran Fisika di Kelas X SMA Negeri 4 Malang. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Subani, (II) Dra. Chusnana Insjaf Yogihati, M.Si.

Kata kunci: model inquiry training, hasil belajar, perhatian

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 4 Malang, ditemukan bahwa hasil belajar dan perhatian siswa pada pelajaran fisika masih rendah. Hasil belajar yang rendah ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa yang masih berada di bawah KKM yang sebesar 76. Nilai-nilai tersebut adalah sebesar 57.35 untuk kelas X1, 56.66 untuk kelas X2, 62.45 untuk kelas X3, 65,21 untuk kelas X4, 64.89 untuk kelas X5, dan 54.97 untuk kelas X6. Nilai tersebut diperoleh dari hasil ujian akhir semester gasal. Sedangkan perhatian siswa yang rendah ditandai dengan banyaknya kegiatan tidak relevan yang dilakukan siswa selama pembelajaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan terhadap pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran baru dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar dan perhatian siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran inquiry training (pelatihan inkuiri).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Rancangan penelitiannya adalah eksperimen semu dan desain penelitian yang digunakan adalah posttest only control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Malang yang terdiri dari enam kelas sebagai populasi penelitian, sedangkan sampelnya adalah kelas X3 sebagai kelas eksperimen dan X5 sebagai kelas pembanding. Setiap kelas yang menjadi subjek penelitian tersebut terdiri dari 38 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen perlakuan berupa RPP dan instrumen pengukuran berupa lembar observasi dan instrumen tes.

Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil belajar dengan uji U Mann-Whitney, diperoleh nilai z sebesar −2.834 yang lebih kecil dari nilai kritis z yaitu 1.645 sehingga H0 diterima atau H1 ditolak. Diterimanya H0 ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas pembanding. Artinya, hasil belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran inquiry training tidak lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Hasil analisis terhadap perhatian siswa yang dilakukan dengan uji perbedaan dua proporsi, diperoleh nilai z sebesar 6.087 yang lebih besar dari negatif nilai z tabel yaitu sebesar −1.64 sehingga H0 diterima atau H1 ditolak, artinya proporsi kegiatan tidak relevan yang dilakukan siswa kelas eksperimen tidak lebih kecil dari kelas pembanding. Proporsi kegiatan tidak relevan yang dilakukan siswa ini menunjukkan perhatian siswa. Jadi perhatian siswa kelas eksperimen atau kelas yang belajar dengan model pembelajaran inquiry training tidak lebih besar dari siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional.