KAPELA, Komunitas Pengamat langit memang sudah sering kita dengar di dunia artonomi malang dengan kegiatan atronominya sedangkan OWL Club Fisika Universitas Negeri Malang (UM) bisa dibilang baru saja terbentuk untuk mewadahi mahasiswa yang suka mengamati benda langit. Dalam usianya yang muda, dibawah bimbingan Dosen Fisika UM Atsnaita Yasrina, S.Si., M.Sc, KAPELA dan OWL Club ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengamatan bulan yang juga serentak dilakukan oleh seluruh dunia. Event pengamatan bulan ini kerennya di sebut International Observe The Moon Night (InOMN) tahun 2017. Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan UM. Pengamatan Bulan Bersama KAPELA dan Owlclub UM dimulai pada pukul pukul 19.00 – 21.00 WIB atas bantuan dan partisipasi dari Humas UM maka acara yang di ikuti 500 peserta ini akhirnya berlangsung dengan lancar.

Apa tujuan pengamatan bulan ini?
Memang, anda juga bisa mengamati sendiri dengan teleskop atau perangkat lainnya di rumah anda sendiri, namun akan beda jika anda mengikuti bersama rekan anda, bersama-sama dan juga dilaksanakan oleh National Aeronautics Space Administration (NASA) Amerika Serikat yang artinya anda sedang mengamati Bulan bersamaan dengan yang dilaksanakan oleh NASA.

Atsnaita Yasrina, S.Si., M.Sc. selaku pembimbing OWL CLUB Fisika UM, yang juga bertepatan berulang tahun pada hari itu 🙂 menyampaikan banyak terimakasih kepada Badan Antariksa Amerika biasa disebut NASA yang selalu mengadakan even tahunan berupa pengamatan bulan, atas peran aktif mahasiswa UM, pihak UM yang membantuk kelancaran acara.

juga terselenggaranga kegiatan ini diawali oleh . “Terkait pelaksanaannya tidak harus selalu pada tanggal 28 Oktober, melainkan NASA memiliki kriteria pada saat bulan memasuki fase setengah dan tahun ini jatuh pada tanggal 28 Oktober 2017. Pelaksanaan kegiatan pengamatan di UM ini telah terdaftar dan teregistrasi oleh NASA. Awalnya kita mendaftarkan diri ke NASA untuk mengikuti kegiatan InOMN dan NASA akan mencatat lokasi pelaksanaan di UM. Sebagai tindak lanjut kerjasama antara Jurusan Fisika UM dengan NASA, pihak Badan Antariksa Amerika tersebut mengirimkan sertifikat keikutsertaan bagi seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini,”terangnya.

Bulan dipilih sebagai obyek pengamatan karena merupakan benda angkasa yang paling dekat dengan bumi. Even InOMN ini adalah pengamatan bulan secara internasional, dilakukan serempak diseluruh dunia. Tujuan utama diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memasyarakatkan astronomi, dan mengajak seluruh lapisan masyarakat di dunia untuk mengamati kondisi bulan secara serempak.

“Lokasi pengamatan bulan yang berada di Malang raya terbagi menjadi tiga titik, pertama di UM yang diadakan oleh Owl Club, Komunitas Pengamat Langit jurusan Fisika UM, kedua di UB yang diselenggarakan oleh Malang Astronomi Club,  dan yang ketiga diselenggarakan oleh Universitas Machung. Setiap titik pengamatan ini dibatasi hanya 100 orang peserta. Hanya di UM saja yang melebihi kuota sampai 500 orang peserta. Awalnya kita hanya membuka pendaftaran untuk 100 orang saja, tetapi baru dibuka sepuluh jam sudah 300 orang yang mendaftar, setelah 24 jam sudah mencapai 500 orang pendaftar. Lebih dari 24 jam sudah mencapai 700 orang. Akhirnya dengan terpaksa kami hanya mebatasi peserta sebanyak 500 orang,”jelasnya.

“Antusiasme peserta yang begitu tinggi ini dapat terlihat dari jumlah peserta yang membludak. Selain karena pelaksanaan kegiatan di UM ini gratis, kegiatan ini dapat diikuti oleh semua kalangan masyarakat. 500 orang peserta tersebut berasala dari kalangan yang berbeda, mulai dari siswa SD, SMP, home schooling, mahasiswa UM, mahasiswa dari Surabaya, Pasuruan, dan beberapa anggota komunitas luar angkasa dari kota lain,”tambahnya.

“Dengan terselenggaranya kegiatan ini diharapkan dapat mendukung dan meramaikan kegiatan NASA untuk memasyarakatkan astronomi. Target kita awalnya hanya mahasiswa, ternyata diluar dugaan banyak dari kalangan masyarakat lain yang bersemangat dan antusias mengikuti kegiatan pengamatan ini. Kami juga iningin memperkenalkan secara luas semua kegiatan yang berkaitan dengan astronomi, salah satunya penggunaan teleskop, memberikan informasi yang benar mengenai benda-benda langit yang dekat dengan kita. Dengan memberikan informasi yang benar terkait astronomi, diharapkan kita dapat membantu mahasiswa sebagai calon guru atau masyarakat luas  memahami kebenaran tentang benda angkasa dan dapat menjelaskan dengan benar ketika ditanya,”harapnya.

Loading