FebriYanti Widya. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Think Pair and Share (TPS) Berbasis Paktikum Untuk Menigkatkan Hasil Belajar Fisika,  Siswa Kelas X4 SMA Negeri I Bangsal Mojokerto. Skripsi, Jurusan Fisika, Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. H. Wartono, M.Pd , (II) Drs. Purbo Suwasono, M.Si

Kata Kunci : model pembelajaran Think Pair and Share , praktikum , hasil belajar

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru fisika kelas X4 SMA Negeri I Bangsal Mojokerto diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran guru memberikan materi fisika dengan metode ceramah dan diskusi kelas, metode praktikum dan diskusi dengan teman sebaya belum pernah diterapkan. Kemampuan aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa rendah, nilai rata–rata ulangan harian 50,88 dan hanya satu siswa yang mendapat nilai diatas KKM yaitu 70. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang dapat meningkatkan hasil belajar fisika aspek kognitif dan psikomotorik siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar fisika adalah Model Pembelajaran Think Pair and Share (TPS) Berbasis Praktikum. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelaksanan model pembelajaran TPS, dan meningkatkan hasil belajar fisika aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa kelas X4 SMA Negeri I Bangsal Mojokerto melalui penerapan model pembelajaran TPS.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas adaptasi dari Kemmis & Mc Taggart yang terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilakukan di SMA Negeri I Bangsal dengan subyek penelitian kelas X4 dengan jumlah 40 siswa, terdiri dari 25 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP), LKS, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, aspek kognitf, aspek psikomotor dan catatan lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran TPS dapat meningkatkan meliputi : 1) aktivitas guru dari siklus I sebesar 79,17% dan siklus II sebesar 91,67%, pada siklus I guru masih sulit mengendalikan kelas karena siswa belum pernah menerapkan model pembelajaran TPS dan kurangnya dalam memenejemen waktu, pada siklus II guru sudah dapat mengendalikan kelas karena siswa sudah terbiasa dengan model TPS dan memaksimalkan waktu pembelajaran. 2) Hasil belajar untuk aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa yang diukur dengan skor rata-rata ketuntasan belajar secara klasikal, persentase rata-rata aspek kognitif pada siklus I dan siklus II adalah 58,53% dan 70%. Pada siklus I siswa belum terbiasa dengan model TPS dan tes pada akhir siklus, pada akhir siklus II siswa sudah terbiasa dengan model TPS dan tes pada akhir siklus. 3) Persentase rata-rata aspek psikomotorik pada siklus I dan siklus II adalah 56,37% dan 67,13%. Pada siklus I siswa belum terbiasa dengan kegiatan praktikum dan masih banyak siswa yang kesulitan dalam prosedur praktikum, pada siklus II guru menjelaskan prosedur praktikum dan siswa sudah terbiasa dengan kegiatan praktikum.

Loading