Kemajuan teknologi abad ke-21 telah mempengaruhi berbagai aspek termasuk aspek pendidikan, dimana reformasi pendidikan harus dilakukan agar tetap relevan dengan keadaan kontemporer saat ini dan tentunya harus diimbangi dengan SDM yang kompetitif dan andal. Di samping itu, hal ini juga sejalan dengan tujuan pengembangan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 terkait peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat. Salah satu upaya reformasi pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan pengembangan kurikulum sekolah. Kurikulum merupakan inti dari pendidikan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Baru-baru ini, Kementerian Agama mengembangkan kurikulum baru yaitu madrasah berbasis riset. Kemenag melakukan sinergi dengan Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta Nano Center Indonesia untuk merancang pembelajaran berbasis riset, dengan implementasi pembelajaran aktif melalui pengembangan inovasi guna meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM secara holistik, hebat dan bermartabat.
Terkait dengan hal ini, tim pengabdian Departemen Fisika melakukan pelatihan kepada laboran dan guru sains (IPA) sekolah- sekolah di Pesantren Zainul Hasan Genggong. Materi yang disampaikan berupa manajemen atau pengelolaan laboratorium yang mendukung sekolah riset. Selain itu juga dilakukan pendampingan penyusunan modul kerja laboratorium karena ini merupakan hal penting bagi laboran, guru, dan siswa sebelum melakukan praktek harus mengetahui prinsip kerja alat, tujuan penggunaan alat. Selain itu juga dilakukan pemberian alat dan bahan pelengkap laboratorium guna mendukung program sekolah riset yang akan dikembangkan. Setelah pelatihan, diharapkan guru dan laboran dapat mengimplementasikan ilmu yang disampaikan guna meningkatkan kualitas laboratorium sekolah Pesantren Zainul Hasan Genggong. Tim pengabdian juga melakukan evaluasi dan monitoring serta bimbingan lanjutan guna tercapainya program sekolah riset.
Selain itu, tim pengabdian Departemen Fisika juga memberikan pelatihan yang berprinsip pada modul eksperimen yang telah disusun sebelumnya. Hal tersebut akan membuat pengabdian berjalan sesuai dengan kebutuhan guru dan laboran PP Zainul Hasan Genggong.
Adapun rincian kegiatan tim pengabdian Departemen Fisika antara lain:
- Monitoring secara berkala mengenai pengelolaan laboratorium, melakukan kegiatan klinik ilmiah untuk output riset yang dihasilkan (1-29 Agustus 2022)
- Pemberian angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan pengabdian yang telah dilakukan kepada objek sasaran (22 Agustus 2022)
- Evaluasi internal tim pengabdian (26 Agustus 2022)
Hasil kegiatan pengabdian ini, juga diekspektasikan berdampak pada pencapaian tujuan SDGs di poin ke 7 yaitu terkait dengan upaya perluasan partnership untuk pencapaian tujuan tersebut.
Previous
Next