Dalam rangka mencapai tujuan pengembangan berkelanjutan khususnya pengembangan sustainable tourism (8) dan pemanfaatan lahan kosong di area hutan yang sejalan dengan tujuan berkelanjutan (SDGs) poin 15 yang mengacu pada life on land, tim pengabdian Departemen Fisika melakukan kegiatan di Lembah Dillem Wilis, Kabupaten Trenggalek. Lembah Dilem Wilis merupakan salah satu agroeduwisata yang terletak di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Lembah Dilem Wilis terbentang pada lahan seluas 228,123 ha dan berbatasan pada sebelah utara, dan sebelah barat dan sebelah selatan dengan kawasan perhutani. Sedangkan sebelah timur berdekatan dengan tanah hak desa. Agroeduwisata Dilem Wilis membagi dua fokus pengembangan yaitu Science Techno Park (STP) dan Taman Teknologi Pertanian (TTP). Sains Techno Park dikembangkan disini pada potensi Kawasan dengan hasil pertanian Kopi dan Sapi Perah. Taman Teknologi Pertanian (TTP) mengusung tema ‘Agroeduwisata’ dimana pengunjung dapat menikmati suasana alam yang asri serta belajar tentang teknologi pertanian jaman Belanda sejak tahun 1926 dimana di dalam wilayah Lembah Dilem Wilis terdapat alat produksi kopi yang digerakkan oleh turbin air dan dapat melihat pengembangan kopi mulai pembibitan, panen, pengolahan pasca panen hingga menjadi produk komersial yang siap untuk dikonsumsi. Agrowisata Dilem Wilis memiliki gaya arsitektur kolonial Belanda karena bangunan dan Sebagian besar alat mesin pertanian di daerah ini masih menggunakan alat peninggalan Belanda. Kawasan Dilem Wilis disebut negeri Hitam Putih karena semua spot bangunan seperti café, gedung, dan kursi taman
sengaja dibuat bernuansa warna hitam dan putih.

Kekosongan lahan terasering pada daerah wisata ini menjadi hal prioritas untuk dikembangkan. Lahan terasering yang kosong sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai taman bunga yang memiliki nilai estetika tinggi sehingga banyak menarik wisatawan untuk berkunjung. Bebatuan yang terletak di sepanjang lahan layak untuk diperbaiki lebih lagi untuk dikembangkan sebagai tempat yang dapat digunakan para wisatawan untuk melihat dan menikmati keindahan dan kesegaran wisata Dilem Wilis tersebut. Oleh sebab itu ide untuk menjadikan lahan terasering yang kosong menjadi tanaman konservasi dan bunga hias sangat diharapkan menjadi ide tepat untuk menjadikan wisata Dilem Wilis Trenggalek berkembang lebih baik lagi.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini mengimplementasikan program pendampingan tanaman konservasi bunga hias di lahan terasering. Setelah melakukan observasi, selanjutnya tim melakukan persiapan seperti perancangan desain dan pembelian alat yang dibutuhkan beserta tanaman bunga hias yang cocok seperti tanaman pakis, akar wangi, yamana, jemunak,semanggi.

Gambar 1
Gambar 1

Gambar 2
Gambar 2

Gambar 3
Gambar 3

Gambar 4
Gambar 4


Previous
Next

Loading