0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id

Yulianingrum, Dita. 2011. Pemetaan Resistivitas Area Rawan Longsor Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner (Studi Kasus di Desa Joho Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung). Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Samsul Hidayat S.Si, M.T  (II) Daeng Achmad Suaidi S.Si, M.Kom

Kata Kunci : Geolistrik, Konfigurasi Wenner, longsor, bidang gelincir, Res2ndiv

Telah dilakukan  penelitian tentang adanya area rawan longsor di daerah longsoran dengan menggunakan metode geolistrik di Desa Joho Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilakukan untuk memetakan area rawan longsor guna menentukan bidang gelincir yang mana yang berpotensi menjadi alas gerakan tanah yaitu berupa longsoran.

Daerah penelitian merupakan sebuah tebing, lereng dan berbukit yang mana dibagian bawah lereng terdapat aktifitas penambangan batu hasil dari longsoran. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner. Pengambilan data dilakukan pada dua lintasan yaitu lintasan pertama yaitu posisi bentang pemetaan 33 meter dan lintasan kedua posisi bentang pemetaan 12 meter. Data yang didapatkan dari lapangan berupa arus dan beda potensial.

Hasil inversi menggunakan software Res2dinv menunjukkan bahwa nilai resistivitas lapisan bawah permukaan  pada posisi bentang pemetaan  33 meter harga resistivitas dari bidang gelincir adalah 98,6 – 249  Ωm dengan kedalaman 3,19 – 4,8 meter dan ketebalan 1,61 meter serta sudut sebesar 38,60 dengan arah lintasan dari timur ke barat pada Ketinggian tebing ±75 meter diperkirakan lapisan ini berupa lempung dan batu kapur. Pada posisi bentang pemetaan 12 meter tidak terdapat bidang gelincir hal ini disebabkan panjang lintasan yang terlalu pendek sehingga menyebabkan jangkauan kedalamannya kurang dan mempunyai nilai resistivitas yang rendah yaitu berkisar antara 6,21 – 24,8 Ωm dengan arah lintasan dari selatan ke utara.  Pada posisi bentang pemetaan 33 meter  merupakan zona lemah atau zona kerentanan tanah tinggi yang masih berpotensi adanya tanah longsor susulan. Oleh sebab itu agar disosialisasikan kepada masyarakat diharapkan untuk waspada ketika mendirikan sarana pembangunan didaerah tersbut.