0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di era digital, para guru di Kabupaten Tuban mendapatkan pelatihan inovatif dalam penulisan artikel Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Kegiatan yang bertajuk “Menerobos Masa Depan: Pendidikan Inovatif dengan Kecerdasan Buatan (AI) untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Guru” ini diselenggarakan pada tanggal 3 Agustus 2024 di kompleks SDIT Al Uswah, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Kegiatan ini menghadirkan pakar pendidikan dari Departemen Fisika UM, Bapak Dr. Sujito, M.Si dan Dr. Hari Wisodo, M.Si.

Kegiatan ini sejalan dengan agenda SDGs no 4 (Pendidikan Bermutu), 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), 9 (Infrastruktur, Industri dan Inovasi), 13 (Penanganan Perubahan Iklim), 16 (Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat), dan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Pelatihan yang diikuti oleh 55 guru dan penggiat pendidikan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan baru dalam menulis artikel PTK yang berkualitas. Peserta diajak untuk memahami bagaimana AI dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam proses penelitian dan penulisan, sekaligus meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.

“Kami percaya bahwa pengintegrasian teknologi, khususnya AI, dalam pendidikan merupakan langkah penting untuk memastikan guru-guru kita dapat terus beradaptasi dengan tuntutan zaman,” ungkap Sujito, koordinator kegiatan ini. “Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga mendorong para guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun PTK yang relevan dengan kondisi kelas mereka.”

Selain sesi pengenalan konsep dasar AI, peserta juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan penggunaan alat-alat AI dalam penulisan artikel PTK. Mereka dibimbing secara langsung oleh para fasilitator, yang membantu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi selama proses penulisan. Antusiasme peserta sangat tinggi, dengan banyak yang menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru dan memperkaya metode pengajaran mereka.

Namun, kegiatan ini juga mengungkap sejumlah tantangan, khususnya terkait infrastruktur teknologi di beberapa sekolah yang masih terbatas. Keterbatasan akses internet menjadi salah satu kendala utama dalam penerapan AI secara optimal di daerah pedesaan. Oleh karena itu, rencana tindak lanjut dari program ini mencakup peningkatan akses teknologi, serta pengembangan versi offline dari alat-alat AI untuk mendukung guru-guru di daerah terpencil.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen dari Universitas Negeri Malang, yang berfokus pada pengembangan kompetensi guru melalui pendekatan inovatif. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan institusi pendidikan lainnya.

Kegiatan ini telah menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, guru-guru di Tuban dapat bertransformasi menjadi agen perubahan yang mampu menerapkan teknologi canggih dalam pendidikan, sekaligus menghasilkan penelitian yang berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah mereka.