0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id

Madwiratna, Meidanta. 2012. Penerapan Model Siklus Belajar Hipotetikal Deduktif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X-2 SMA PANJURA Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan  Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Lia Yuliati, M.Pd. (2) Drs. Agus Sujudi, M.Pd.

Kata Kunci : siklus belajar hipotetikal deduktif, prestasi belajar.

Hasil observasi kelas dan wawancara dengan guru fisika kelas X-2 SMA PANJURA Malang menunjukkan bahwa rata-rata prestasi belajar fisika siswa adalah 65,92 dengan nilai KKM adalah 70. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan siklus belajar Hipotetikal deduktif dan meningkatkan prestasi belajar fisika siswa kelas X-2 SMA PANJURA Malang yang menerapkan model siklus belajar Hipotetikal deduktif.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan alur pelaksanaan tindakan yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X-2 SMA PANJURA Malang terhadap 36 siswa. Penelitian  terdiri dari 2 siklus, dengan melaksanakan pembelajaran dengan model siklus belajar hipotetikal deduktif.  Instrumen penelitian ini adalah RPP siklus I dan  siklus II, dan LKS.Pengumpulan data dilakukan dengan catatan lapangan, lembar observasi, dan tes. Analisis data dalam penelitian ini bersifat kualitatif (berupa kata atau kalimat) dan kuantitatif (berupa angka).
Hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar siswa sebelum tindakan memiliki rata-rata 65,92 dan persentase jumlah siswa yang tuntas 38,89%. Prestasi belajar siswa pada siklus I rata-rata nilai kelas 77,02 dan persentase jumlah siswa yang tuntas adalah 75%. Pada siklus II rata-rata nilai kelas 86,25 dan persentase jumlah siswa yang tuntas adalah 94,44%. Terdapat peningkatan rata-rata nilai kelas dari sebelum tindakan ke siklus I sebesar 11,1, dari siklus I ke siklus II 9,23. Terdapat peningkatan persentase jumlah siswa yang tuntas dari sebelum tindakan ke siklus I sebesar 36,11% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 19,44%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Keterlaksanaan pembelajaran dengan model siklus belajar hipotetikal deduktif yang tediri dari tahap engagement, tahap eksplorasi, tahap eksplanasi, tahap elaborasi dan tahap evaluasi mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. (2) Prestasi belajar siswa dimensi C1 sampai C4 meningkat dari sebelum diberi tindakan ke siklus I sampai siklus II.