Penelitian kolaboratif yang dilakukan melalui Program Riset Kolaborasi Indonesia 2023, melibatkan Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si dari Departemen Fisika Universitas Negeri Malang bersama Assoc. Prof. Dr. Worawat Meevasana dari Suranaree University of Technology (SUT Thailand), Prof. Dr. Eng. Agus Purwanto, S.T., M.T dari Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Prof. Dr. Agus Subagio dari Universitas Diponegoro (UNDIP), telah berhasil mengembangkan supercapbatteries.
Riset kolaborasi ini sejalan dengan SDG 7 yaitu energi bersih dan terjangkau, SDG 9 yaitu infrastruktur, industri, dan inovasi, SDG 13 yaitu penanganan perubahan iklim, SDG 14 yaitu menjaga ekosistem darat, SDG 15 yaitu menjaga ekosistem darat, dan SDG 17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Supercapbatteries ini menawarkan potensi besar sebagai perangkat penyimpan energi terbarukan karena mereka menggabungkan densitas energi yang tinggi seperti baterai dengan densitas daya tinggi, stabilitas siklus, kemampuan penyimpanan daya jangka panjang, serta sifat ramah lingkungan seperti superkapasitor. Pengembangan material ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan energi listrik di Indonesia. Proyek ini merupakan bagian dari Pendanaan Riset Kolaborasi Indonesia yang melibatkan 21 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) dan institusi riset atau perguruan tinggi dari luar negeri.
Prof. Markus mengungkapkan bahwa sistem penyimpanan energi merupakan salah satu tantangan penting di dunia, terutama dengan pertumbuhan populasi yang mendorong peningkatan kebutuhan energi. Thailand, sebagai negara maju dengan kemajuan pesat dalam riset penyimpanan energi, menunjukkan kerjasama yang efektif antara peneliti dan industri berkat dukungan pendanaan dari pemerintah dan investor. Menurut International Renewable Energy Outlook (IRENA), Thailand bertujuan untuk meningkatkan sektor penyimpanan energi listrik hingga 30 persen dari total konsumsi energi yang bersumber dari energi terbarukan pada tahun 2036.
“Kemajuan penelitian di Thailand memotivasi kami untuk menjalin kerjasama internasional dengan Suranaree University of Technology, Thailand,” ujar Prof. Markus. Langkah-langkah konkret ini menunjukkan komitmen UM untuk menjadi pusat unggulan dalam riset energi dan menjembatani kolaborasi lintas lembaga dan negara guna mencapai kemajuan ilmiah yang signifikan.