Bercocok tanam merupakan aktivitas yang bermanfaat, tetapi keterbatasan lahan dan waktu menjadi tantangan utama di perkotaan. Untuk mengatasi masalah ini, Prof. Dr. Sunaryono, dosen Fisika Universitas Negeri Malang, bersama tim mengembangkan sistem smart vertical garden yang menggunakan teknologi digital untuk penyiraman otomatis dengan tenaga surya. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perawatan tanaman bagi kelompok urban farming di Kelurahan Gadingkasri, kota Malang.
Proyek ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam mendukung tujuan No Poverty (SDG 1) dan Zero Hunger (SDG 2) dengan meningkatkan akses masyarakat perkotaan terhadap sumber pangan yang berkelanjutan. Selain itu, penggunaan tenaga surya dan efisiensi air berkontribusi pada tujuan, Clean Water and Sanitation (SDG 6), Affordable and Clean Energy (SDG 7), Climate Action (SDG 13), Sustainable Cities and Communities (SDG 11), dan Partnerships for the Goals (SDG 17).
Teknologi ini memungkinkan penyiraman tanaman secara otomatis pada waktu yang ditentukan, tanpa bergantung pada listrik PLN karena menggunakan panel surya. Program ini adalah bagian dari pengabdian masyarakat yang didanai oleh Universitas Negeri Malang tahun 2024. Dalam pelaksanaannya, Prof. Sunaryono didukung oleh timnya, termasuk Prof. Nandang Mufti dan Prof. Markus Diantoro, serta mahasiswa Fisika seperti Maisaroh dan Arum Dwi Febrianti.
Pemasangan sistem smart vertical garden ini dilakukan dalam tiga hari, dimulai pada 6 Juni 2024. Tahap pertama melibatkan pemasangan panel surya dan pusat kontrol, diikuti dengan instalasi selang dan nozzle, serta tandon air otomatis. Proses ini diakhiri dengan penjelasan cara penggunaan dan penandatanganan dokumen serah terima kepada kelompok urban farming di Gadingkasri, kota Malang.