0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id

Fisika UM mengembangkan market place https://kampungbejo.com bagi kampung bejo, desa Arjowinangun, Kecamatan Kedung Kandang, Kotamadya Malang. Market place ini merupakan pasar maya bagi produk UMKM di wilayah Kampung Bejo. Eksistensi Market place Kampung Bejo ini dimaksud untuk meningkatkan pemasaran produk di kampung bejo. Meningkatnya pemasaran merupakan kunci peningkatan ekonomi yang merupakan bagian upaya pencapaian target ke-delapan SDGs. Sebagai kampung yang tumbuh menjadi wisata edukasi, Kampung Bejo memiliki UMKM bersama yang memiliki produk andalan sirup wejangan dan bumbu pecel.

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dalam sektor ekonomi. Dampak perekonomian dirasakan mulai dari tingkat nasional hingga sektor rumah tangga yang menuntut berbagai pelaku ekonomi beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi. Salah satu pelaku ekonomi terdampak akibat adanya pandemi adalah Kelompok Petani Wanita Jahe yang berlokasi di Desa Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Kelompok ini dibentuk sebagai usaha warga setempat, khususnya ibu-ibu rumah tangga, dalam mengoptimalkan tanaman toga (tumbuhan obat keluarga) yang tumbuh subur di daerah tersebut. Kelompok Petani Wanita Jahe beranggotakan 10 orang dengan produk yang dihasilkan adalah sirup rempah bernama Wejangan. Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari jahe merah, keningar, cengkeh, kapulaga, bunga lawang, pandanwangi, serai, gula merah, gula pasir, dan air. Produksi sirup rempah tersebut dilaksanakan 2 kali dalam sepekan, yakni pada hari Selasa dan Sabtu bertempat di salah satu rumah anggota kelompok. Dalam 1 kali produksi dapat menghasilkan sirup rempah sebanyak 23–25 botol dengan isi bersih 280 ml per botol.

Pandemi COVID-19 menyebabkan masyarakat berbondong-bondong mencari berbagai alternatif untuk meningkatkan imun tubuh. Fenomena tersebut menyebabkan keberadaan berbagai olahan tanaman toga dan budaya konsumsi olahan tanaman toga kembali menjadi tren di tengah-tengah masyarakat. Kondisi ini menjadi peluang usaha bagi Kelompok Petani Wanita Jahe untuk memasarkan produk sirup Wejangan. Namung sayangnya, dengan daya tahan produk yang hanya berkisar 1 bulan mengharuskan produk sirup rempah Wejangan dapat terjual dengan cepat. Ketergantungan penjualan produk yang berfokus pada pasar tradisional menyebabkan penurunan penjualan produk akibat penerapan physical distancing di pasar-pasar tradisional. Kondisi ini menyebabkan produk sirup rempah Wejangan kadaluarsa sebelum dapat terjual. Hal ini diperparah dengan minimnya literasi digital para anggota terkait dengan marketplace online sebagai strategi bertahan dalam pandemi COVID-19 ini.

Guna meningkatkan ekonomi kreatif dari Kelompok Petani Wanita Jahe di Desa Arjowinangun, maka perlu dilakukan peningkatan pemasaran dengan mengembangan Market place dan peningkatan kesadarab branding dalam web maupun media sosial. Selain pembuatan web, Fisika FMIPA UM yang diketuai Eny Latifah juga melakukan pelatihan pengoperasian Market place Kampung Bejo.

Eny 3

Eny 4

Eny 5


Previous
Next