Penyuluhan Pencegahan Stunting di Desa Keciput, Belitung
Salah satu mahasiswa UM jurusan Fisika melakukan kegiatan penyuluhan mengenai pencegahan stunting di Desa Keciput, Belitung (6-7/3/2023)
Kegiatan tersebut dilakukan bersama lembaga Semangat Muda Indonesia yang diketuai oleh Siti Nur Azizah, S.E., M.Si. Alasan beliau memilih Kepulauan Bangka Belitung sebagai lokasi kegiatan karena provinsi itu memiliki angka stunting yang cukup tinggi di Indonesia yang mencapai 18,5 persen.
Berdasarkan data Kementrian Kesehatan tersebut, penurunan prevalensi stunting di Kepulauan Bangka Belitung secara umum tidak signifikan karena hanya berkisar di angka 1 persen.
“Sebagai seorang mahasiswa, saya percaya bahwa penggerakan stunting sangat penting untuk dilakukan demi mencapai generasi yang sehat dan cerdas di masa depan, khususnya di Desa Keciput yang merupakan desa wisata dan menjadi wajah utama bagi wisatawan yang datang ketempat ini,” pendapat saya.
Penggerakan stunting ini dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, diantaranya pemerintah, organisasi 1000daysfund (organisasi yang sudah bekerjasama dengan BKKBN), organisasi gerakan bebas stunting, serta seluruh masyarakat yang ada di Belitung.
Untuk menggerakkan program stunting tersebut, dari Semangat Muda Indonesia membentuk sebuah kelompok pemuda yang berjumlah 5 orang dengan fasilitator drh.Ayesha Azalea Yunelsa. Dari kelompok tersebut memiliki dua program kerja, yaitu program Si Ceting (Poster Pintar Pencegahan Stunting) dengan ibu hamil dan bayi berusia di bawah 2 tahun dan demonstrasi PHBS (Pola Hidup Bersih Sehat). Jadi, kelompok tersebut tidak hanya menggerakkan program stunting saja akan tetapi juga menggerakkan program hidup sehat.
Setiap program kerja terdapat penanggung jawab masing-masing yang merupakan tenaga kesehatan dan sudah berpengalaman di program tersebut. Untuk penanggung jawab stunting, yaitu Zahra Hidayati Krisnadi, S. Tr.Gz, RD, Almas Barizah Fathaniah, dan Iswatun Mei Suciati. Sedangkan untuk penanggung jawab hidup sehat, yaitu Sabilla Rahmaningrum Aziz, Amd. Kep dan Dini Hairun ‘Ilmi Wijaya, Amd. Kep.
Pelaksanaan program stunting dilakukan secara door to door karena ada beberapa kemungkinan, salahsatunya adalah kurang fahamnya cara menempelkan poster pintar stunting. Untuk pelaksanaan program ini dibantu oleh ibu Rosilawati, ibu Mardiana, dan ibu Rosmini yang merupakan kader Posyandu Melati 1 Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung dan sebelumnya sudah kami briefing tentang stunting.
Ketika penyuluhan stunting, respon masyarakat sangat baik. Hal ini dapat dibuktikan dari antusiasme warga saat menyimak dengan saksama ketika mengikuti edukasi tentang stunting. Selain itu, masyarakat juga bersedia dan mengizinkan kami untuk memasang poster pintar stunting yang berupa pengukuran tinggi badan sebagai indikator perkembangan balita. Poster pintar stunting yang berhasil kami tempelkan di setiap rumah sejumlah 35 poster.
Program selanjutnya adalah demonstrasi PHBS (Pola Hidup Bersih Sehat). PHBS merupakan konsep penting dalam menjaga kesehatan individu dan masyarakat. Program PHBS yang kemi gerakkan memiliki dua program, yaitu sikat gigi dan mencuci tangan dengan sabun secara teratur. Sasaran untuk program ini adalah anak-anak kelas 1 dan kelas 2 di Sekolah Dasar Negeri 16 Sijuk. Sejumlah 60 siswa siswi SDN 16 Sijuk terlihat antusis dalam mengikuti demonstrasi gosok gigi dan cuci tangan yang baik dan benar.
Sebagai pemuda Indonesia, kita harus bisa menjadi agen perubahan dalam hal ini dengan menyebarkan informasi tentang PHBS kepada anak-anak. Dengan menerapkan PHBS secara konsisten, kita dapat meminimalkan resiko terkena berbagai penyakit menular, meningkatkan kualitas hidup, serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif.
Sementara itu, Kepala Desa Keciput Pratiwi Perucha, S.S., M.H. mengharapkan program tersebut dapat terus dilaksanakan untuk mengedukasi warga secara meluas terkait hidup sehat dan gizi seimbang.