0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id

Rahayu, Dina Purwaning. 2009. Pengaruh Jarak Pengapian Briket Batubara dan Lebar Lubang Udara Primer Terhadap Efektifitas Kompor Briket Batubara Model Up Down Grate Silinder Berongga. Skripsi. Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Sutrisno, M.T., (II) Samsul Hidayat, S.Si, M. T.

Kata Kunci: kompor briket, batubara, udara primer, jarak pengapian, suhu

Tungku (kompor) merupakan bagian yang paling penting pada pembakaran briket batubara (Hidayat, 2005). Untuk mendapatkan kompor briket batubara yang efektif dalam menghasilkan suhu titik unggun, perlu diperhatikan jarak pengapian dan lebar lubang udara primernya.

Tujuan pertama penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jarak pengapian briket batubara dan lebar lubang udara primer terhadap efektifitas kompor briket batubara model up down grate silinder berongga diukur dari suhu titik unggun pada bejana pemasak, kedua mengetahui jarak pengapian briket batubara dan lebar lubang udara primer yang menghasilkan rerata suhu titik unggun tertinggi, dan ketiga mengetahui pada interaksi perlakuan jarak pengapian briket batubara dan lebar lubang udara primer berapakah yang menghasilkan suhu titik unggun tertinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2009 di laboratorium material jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji kuantitatif, sedangkan perlakuan dalam penelitian ini adalah perlakuan jarak pengapian briket batubara dan lebar lubang udara primer yang menghasilkan data suhu titik unggun. Jarak pengapian adalah sebesar 5 cm, 10cm, dan 15 cm; sedangkan lebar lubang udara primer adalah sebesar ¼ lubang (5,25cm2), ½ lubang (10,5 cm2), ¾ lubang (15,75 cm2), dan 1 lubang (21 cm2). Perlakuan tersebut kemudian diulang sebanyak tiga kali. Selanjutnya, dari data yang diperoleh kita gambarkan grafiknya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jarak pengapian dan lebar lubang udara primer terhadap efektifitas kompor briket batubara model up down grate silinder berongga diukur dari suhu titik unggun pada bejana pemasak, dengan persamaan grafik masing-masing Y = -15,167x + 741,25 untuk hubungan antara jarak pengapian terhadap efektifitas kompor dan   Y = -0,5916×2 + 15,463x + 508,92 untuk hubungan antara lebar lubang udara primer terhadap efektifitas kompor. Jarak pengapian yang menghasilkan rerata suhu titik unggun tertinggi adalah sebesar 5cm dengan rerata suhu 659,5oC,  lebar lubang udara primer yang menghasilkan rerata suhu titik unggun tertinggi (diproleh dari penghitungan titik puncak grafik) adalah sebesar 13,067 cm2 dengan rerata suhu 609,967oC, sedangkan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengukuran suhu titik unggun jarak pengapian 5 cm dan lebar lubang udara primer ¾ lubang (15,75 cm2) merupakan interaksi perlakuan yang menghasilkan suhu titik unggun tertinggi yaitu 685,3333oC.