Choiriyatun, Nikmah.2009.Pengembangan Instrumen Evaluasi IPA Terpadu untuk Mengukur Prestasi Belajar Siswa SMP pada Tema Energi Kalor dalam Kehidupan.Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr.Lia Yuliati,M.Pd, (II) Drs.Agus Suyudi,M.Pd

Kata kunci : instrumen evaluasi, IPA terpadu, prestasi belajar

Berdasarkan wawancara dengan guru IPA di SMP Negeri 4 Malang, diketahui bahwa pembelajaran IPA terpadu sudah mulai diterapkan. Salah satu tema yang digunakan guru untuk pembelajaran IPA terpadu di kelas VII adalah energi kalor dalam kehidupan. Namun belum ada instrumen evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumen evaluasi sesuai dengan karakteristik IPA terpadu untuk mengukur prestasi belajar siswa SMP pada tema energi kalor dalam kehidupan dan untuk menemukan kelebihan dan kekurangan instrumen evaluasi IPA terpadu yang dikembangkan.
Penelitian ini berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan (research and development, R&D) yang dikemukakan oleh Borg dan Gall yang telah dimodifikasi. Kegiatan pada langkah-langkah penelitian pengembangan ini adalah (1) studi pendahuluan yang meliputi studi pustaka, survey lapangan dan penyusunan draf instrumen evaluasi, dan (2) pengembangan, meliputi judgement, revisi draf instrumen evaluasi, ujicoba terbatas, analisis butir soal dan produk hasil pengembangan. Produk pengembangan ini adalah instrumen evaluasi IPA terpadu untuk mengukur prestasi belajar siswa pada ranah kognitif dalam bentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban.
Hasil evaluasi oleh evaluator menunjukkan bahwa instrumen evaluasi yang dikembangkan memenuhi kriteria baik dengan persentase rata-rata 96,52%. Berdasarkan hasil analisis butir soal yang meliputi validitas, taraf kesukaran, daya beda dan reliabilitas, diketahui bahwa dari 40 butir soal yang dibuat, 80%(32 butir soal) diterima tanpa revisi, sedangkan butir soal yang diterima dengan revisi sebanyak 12,5% (5 butir soal) dan sebanyak 7,5% (3 butir soal) ditolak.
Kelebihan instrumen evaluasi ini diantaranya adalah dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi untuk mengukur pada prestasi belajar siswa pada ranah kognitif, sebagai pelengkap instrumen evaluasi dalam pembelajaran terpadu. Selain itu, pemeriksaan hasil tes dapat dibantu oleh orang lain sehingga dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Kekurangannya adalah instrumen evaluasi ini hanya bisa digunakan untuk mengukur prestasi belajar pada ranah kognitif saja, belum dapat mengukur prestasi belajar pada ranah psikomotor.

 

Loading