Arif, Bahrul. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Aspek Kognitif dan Aspek Afktif SiswaKelas VII D SMP Negeri 1 Singosari . Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Dwi Haryoto, M.Pd, (II) Drs. Asim, M.Pd.

Kata Kunci: Pembelajaran model two stay two stray (TSTS), aspek kognitif, aspek afektif.

Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan guru fisika SMP Negeri 1 Singosari didapatkan bahwa nilai rata-rata aspek kognitif siswa pada kelas VII D adalah 62. Hasil tersebut menunjukkan angka yang masih rendah dibandingkan dengan kelas lain. Proses pembelajaran yang biasa dilaksanakan menggunakan model ceramah yaitu penyampaian materi secara utuh kepada siswa dan diselingi dengan latihan-latihan soal, pembelajaran seperti ini menyebabkan siswa cenderung pasif dan pembelajaran kurang berarti bagi siswa. Siswa kurang memperoleh pengalaman langsung, dan guru kurang memberikan kesempatan serta kepercayaan terhadap diri siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Hal ini juga berdampak pada rendahnya aspek afektif siswa. Berdasarkan permasalahan ini peneliti melakukan upaya perbaikan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model two stay two stray (TSTS). Model pembelajaran tersebut melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar. Pakok pikiran pembelajaran kooperatif model two stay two stray adalah memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3 siklus. Sebagai subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Singosari, berjumlah 36 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes aspek kognitif fisika berupa ulangan harian akhir siklus, dan lembar observasi aspek afektif pada saat proses pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Singosari mengalami peningkatan aspek kognitif dan aspek afekti, setelah diberi tindakan berupa penerapan pembelajaran dengan menggunakan model two stay two stray (TSTS). Peningkatan aspek kognitif ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa dari sebelum tindakan 62 meningkat pada siklus I menjadi 72 dan meningkat pada siklus II menjadi 80 serta meningkat pada siklu III menjadi 88. Peningkatan nilai rata-rata aspek afektif dari siklus I sebesar 76 meningkat menjadi 83 pada siklus II dan meningkat menjadi 91 ada siklus III.

Model pembelajaran two stay two stray (TSTS) dapat meningkatkan aspek kognitif dan aspek afektif siswa dengan cara memberikan suasana belajar diskusi yang menyenangkan, kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif melakukan pertukaran informasi dan materi dengan sesama teman, menyampaikan gagasan kepada teman, menyampaikan jawaban dan pertanyaan terhadap permasalahan diskusi, serta membutuhkan kerjasama dalam kelompok.

Loading