Astriya, Ervina Vidia. 2011. Kajian Persamaan Schrödinger Non Linier Dalam Kasus Soliton Berbentuk Sechan Hiperbolis . Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Malang. Pembimbing: (I) Dr. Arif Hidayat, M.Si, (II) Sujito, S.Pd, M.Si
Kata kunci: Medium Dispersif Nonlinier, Persamaan Schrödinger Nonlinier, Soliton Dengan Bentuk Sechan Hiperbolis.
Telah dilakukan penelitian dengan mengkaji persamaan Schrödinger non linier dengan solusi khusus dalam kasus soliton berbentuk sechan hiperbolis terhadap waktu. Karakteristik pulsa soliton berbentuk sechan hiperbolis dapat terjadi dalam variabel τ yang terasosiasi dengan waktu, dan hasilnya adalah suatu “pukulan” antara soliton dengan batasan pulsa gelombang pada variabel ξ yang berasosiasi dengan posisi. Pembentukan gelombang ini terjadi akibat adanya gangguan interlokal yang menyebabkan soliton dan background memiliki frekuensi yang berbeda sepanjang fungsi posisi.
Terjadinya soliton kasus khusus dilakukan dengan mengkondisikan parameter ketidakstabilan modulasi a1 dan a2, sedemikian hingga a2 dikondisikan tetap dengan nilai ½ dan a1 divariasi. Deskripsi soliton berbentuk sechan hiperbolis, didapat dengan memvisualisasikan solusi soliton berbentuk sechan hiperbolis menggunakan program Matematika 5.1. Visualisasi pada penelitian ini dilakukan dengan memvariasi parameter ketidakstabilan modulasi (a1). Jika nilai a1 mendekati 0 maka gelombang akan mengalami penurunan puncak, sebaliknya jika nilai a1 mendekati a2 = ½ maka gelombang akan mengalami kenaikan puncak. Dalam penelitian ini nilai a1 yang digunakan 0.16, 0.20, 0.25, 0.30, 0.36, dan didapatkan visualisasi yang tidak terpotong puncaknya pada nilai a1 = 0.16, 0.20, 0.25. Visualisasi gelombang yang baik terjadi pada nilai a1 = 0.25 yakni nilai a1 setengah dari nilai a2.
Pulsa Soliton berbentuk sechan hiperbolis akan mengalami penurunan puncak jika parameter ketidakstabilan modulasi mendekati nol. Untuk memvisualisasikan pulsa soliton dengan bentuk puncak maksimal, maka syarat batas pada fungsi posisi harus ditambahkan, sedangkan untuk fungsi waktu tidak ditambahkan karena pulsa soliton berpusat pada τ = 0 akibat adanya gangguan interlokal.