0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id

Ahmad Asrori Nahrun. Pembimbing: (1) Dr. Markus Diantoro, M.Si (2) Dr. Arif Hidayat, M.SiJurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Malang (UM)

Ilmenit adalah senyawa yang berbasis besi dan titanium yang memiliki bentuk umum FeTiO3. Secara teori, Ilmenit mengandung 31.6% titanium (setara dengan 52.67% TiO2), 36.8% Fe dan oksigen yang seimbang. Ilmenit memiliki sifat diantaranya bahan paramagnetik, berwarna hitam,tak tembus cahaya dan rapuh. Ilmenit memiliki struktur kristal heksagonal, group ruang R-3, titik leleh 1050oC dan densitas 2400 kg/m2-2700kg/m2, Hardness (Vickers) VHN100=566-698 kg/mm2. Pada penelitian ini digunakan ilmenit alam hasil produk samping pengolahan biji timah pulau Bangka serta Aluminium murni.Luasnya aplikasi material ini menuntut adanya metode sintesis yang relatif cepat.Pada penelitian ini mengunakan metode HEM. Metode HEM merupakan teknik unik dengan menggunakan energi tumbukan antara bola-bola penghancur dan dinding chamber yang diputar dan digerakkan dengan cara tertentu yang mampu mereduksi ukuran material sampai dibawah 10 nm.Fase dan ukurankristal sampel diuji menggunakan XRD dan dibandingkan dengan hasil uji komposisi menggunakan XRF, kekerasan bahan dikarakterisasi menggunakan Mikrovikers, dan dielektrisitas dikarakterisasi menggunakan kapasitansimeter digital. Hasil penelitian dengan jelas menunjukkan bahwa ilmenit alam tidak murni tersusun oleh FeTiO3 sehingga ketika ditambahkan Al, di HEM dan dilakukan pemanasan muncul fasa yang cukup banyak. Diluar itu penggerusan HEM telah dapat membentuk fasa baru dan mereduksi ukuran hingga skala nano. Hasil uji kekerasan bahan menunjukkan bahwa semakin lama waktu pemanasan dan semakin lama HEM dapat meningkatkan kekerasan senyawa FeTiO3/Al. Konstanta dielektriknya juga dipengaruhi oleh lama waktu pemanasan dan lama HEM ditunjukkan dengan grafik yang cenderung naik.

Kata kunci: High Energy Milling,Lama Pemanasan, Ilmenit, Kekerasan, Dielektrisitas.