0341-552180 fisika.fmipa@um.ac.id

Agus Hari Wahyudi E-mail : wahyudihari088@gmail.com

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X1-MIA 5 MA N 3 MALANG PADA MATERI GETARAN HARMONIS SEDERHANA

Pemb I:: Parno Dr. M.Si
Pemb II:: Sumarjono Drs. M.Pd

 

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkana Keterampilan proses sains dan prestasi belajar Fisika di kelas X1-MIA 5 MA N 3 Malang.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. 2 kali pertemuan setiap siklus. Setiap siklus mempunyai 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Analisis data diperoleh dari hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran, keterampilan proses sains siswa dan nilai prestasi belajarfisika siswa. Kata Kunci : guided inquiry, penelitian tindakan kelas, keterampilan proses sains, prestasi belajar Fisika

ABSTRACT : This research is aiming to increase science procces skills and learnig achievement of IIth MIA 5 Grade students of MAN 3 Malang. Type of research used is a classroom action research, consisting of 2 cycles with 5 session per cycle. Analysis of the data obtained from observations of classroom actifity, science procces skills and learning achievement of students. Keyword : guided inquiry, classroom research , student’s science procces skills, learning achievement of students. Pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 tentu saja bermacam-macam bidangnya, salah satunya adalah pembelajaran IPA yang menuntut peserta didik untuk memahami lebih mendalam tentang alam sekitar. Pembelajaran IPA disekolah sebaiknya memberikan pengalaman pada siswa untuk secara aktif mengembangkan 4 unsur utama hakikat IPA, diantaranya adalah sikap, proses, produk dan aplikasi (Yuliati, 2008:4). Yang erat kaitnya dengan pembelajaran IPA di sekolah adalah ketrampilan proses sains peserta didik. Melatihkan keterampilan proses sains adalah salah satu upaya yang penting untuk memperoleh keberhasilan belajar siswa yang optimal (Trianto, 2010:150). Materi pelajaran akan lebih mudah dipelajari, difahami, dihayati dan ingat dalam waktu yang relatif lama bila siswa sendiri yang memperoleh pengalaman

langsung dari peristiwa belajar tersebut melalui pengamatan atau eksperimen (Trianto, 2010:150).
1 Diyan adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang. Artikel ini diangkat dari Skripsi Sarjana,
Program Sarjana.Universitas Negeri Malang. 2015.
2 Parno adalah dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Malang.
3 Sumarjono adalah dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Malang.